Kamis, 31 Mei 2012

"Kok jarang keliatan?" (hah??)

Rabu, 30 Mei 2012
kuliah "pendalaman" Statistika Matematika.

Pukul 10.05 Pak Darno sudah siap dengan gayanya yang amat khas. Aku memasuki ruangan kelas yang tergolong lumayan luas dibanding kelas lain. Ruang B.103, ruang yang sering dipakai untuk kegiatan organisasi mahasiswa selain untuk kuliah. Aku memilih tempat duduk di baris tengah, tak di depan tak juga di belakang. Tengok kanan kiri nyari teman seangkatan, yah ketemu deh. Salah satu dari mereka sedang mengerjakan sesuatu, seperti suatu pekerjaan yang tak asing bagiku.
"eh fif, kamu ngerjain apa to?", tanyaku padanya.
"laporan praktikum aktuaria", jawabnya singkat karena sepertinya dia sedang fokus mengerjakannya.
"apa?", tanyaku lagi, sepertinya terdengar sayup-sarup kata laporan aktuaria.
"laporan aktuaria dib", jawabnya lagi.
"hah? aktuaria? emang ada praktikum kok bikin laporan?", tanyaku lagi meyakinkan diri.
"ono lah dib, lha iki lho", jawabnya dengan logat bahasa jawa, meyakinkanku sebuah realita -_-
"hah? coba liat! eh emang kapan praktikume?", tanyaku polos.
"kamis wingi"
"yaaah, kok ora ono sing ngabari aku sih??"
"iyo toh, halah kowe ki aktivis profesional og"
"halah opo sih? aktivis aktivis", kataku, menunjukkan bahwa aku gak suka akademik dikaitkan dengan kegiatan organisasiku -_-
"wis, kowe ki mending mlebu jurusan organisasi wae dib"
"opo maneh"

Kata-kata temenku ini pada awalnya bikin aku kesel, apa-apaan masalah akademik dikaitkan dengan organisasi. Yah kemaren nggak ikut praktikum karena nggak ada yang ngabarin, jarkom nggak ada, yah mungkin karena angkatan tua (tingkat akhir-red) jadi kesannya cuma ngurusin TA, padahal mah kuliah juga masih ada.
Ngoomong-ngomong soal organisasi, yang kebetulan tahun ini diamanahkan di universitas, memang secara otomatis intensitas aktivitas non-akademik di fakultas sedikit berkurang. Kadang ada adek tingkat yang bilang secara langsung, "kok mba diba sekarang jarang keliatan di kampus?", "gimana kabarnya mba? kok gak pernah keliatan nih? ciee sibuknya.." dan bla bla bla masih banyak kalimat-kalimat dari adek-adek tingkat ataupun temen-temen yang seangkatan bahkan senior.

Menanggapi berbagai pernyataan yang terlontar untukku, ada beberapa hal yang bisa aku simpulkan:
1. Ternyata ada yang merindukan keberadaanku di fakultas. (hehe, narsis)
2. Tidak boleh melupakan kegiatan fakultas, adek-adek ini butuh banyak diskusi, apalagi kalo sekarang sudah di tataran universitas, adek-adek butuh transfer dari universitas, sehingga menyamakan frekuensi, tidak boleh ada yang ketinggalan.
3. Ini nih yang tak kalah penting juga, jangan anggap remeh akademik.
4. Orang lain mungkin tidak tahu apa yang sedang kita alami, mungkin kita menganggapnya fine-fine aja, tapi orang lain melihat dari aktivitas kita. Ketika ada yang lemah dari akademik, maka mereka akan menyimpulkan bahwasanya "akademik turun karena organisasi". Na'udzubillah.
5. Tawazzun lah!

Oke, akan menjadi catatan penting bagiku. Tetap jalankan akademik dengan maksimal, jalankan amanah dengan profesional, dan budayakan diskusi terutama dengan adek-adek sehingga muncul geerasi-senerasi baru yang lebih handal..


@ Rumaisha Studio 6
saat mata ini belum bisa terpejam, seiring polemik yang sedang terjadi di sekitar..

2 komentar:

  1. Semangat dib..
    akademik jangan dilupakan..
    kamu pasti bisa..

    BalasHapus
  2. aamiin ya Allah..
    wah ini komen pas tadi di lab ya..

    BalasHapus