Kamis, 18 Agustus 2011

Ketika Akhwat Jatuh Cinta

Akhwat Jatuh Cinta??

Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...


Bukankah cinta adalah fitrah manusia???


Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???


Mereka juga punya hati dan rasa...



Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya???
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada...


Namun sebaliknya...


Ketika Akhwat Jatuh Cinta...



Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap...
Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...


Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sbuah asa yang tak semestinya…



Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu…

Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai…

Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah…
Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…


Ketika Akhwat Jatuh Cinta…


Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…


Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…


Yang ada adalah kekhawatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya…


Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh…



Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya…
Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan...



Alangkah kasihannya jika akhwat jatuh cinta…
Karena yang ada adalah penderitaan…



Tapi ukhti…

Bersabarlah…
Jadikan ini ujian dari Rabbmu…



Matikan rasa itu secepatnya…

Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…

Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap...



Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…
Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…



By: Ummu Sa'ad 'Aztriana'

Selasa, 09 Agustus 2011

Matematika Allah

Bermula dari postingan seorang ibu bekerja yang juga moderator sebuah page parenting di Facebook. Ibu ini bercerita jika bangun sebelum subuh, kemudian shalat tahajjud, membaca Al-Qur’an dan doa ma’tsurat ia merasa memiliki energi yang luar biasa untuk menjalankan aktivitas domestik dan publiknya seharian tanpa lelah. Setelah postingan itu banyak memberyang bertanya apa itu doa ma’tsurat. Karena banyak yang tidak tahu, si ibu terniat untuk membagikan buku doa ma’tsurat kepada member page tersebut hitung-hitung sebagai ungkapan rasa syukur 8 tahun pernikahannya. Setelah mendapat honor mengajar pasca sarjana di sebuah perguruan tinggi, si ibu membeli 3 kodi (60) buku doa ma’tsurat untuk dikirim ke seluruh wilayah Indonesia.

Si ibu mungkin mengeluarkan uang beberapa ratus ribu untuk membeli buku doa ma’tsurat, amplop dan ongkos kirim. Tapi usahanya untuk menyebar kebaikan tentu menjadi catatan tersendiri bagi Allah SWT. Tidak akan miskin orang yang bersedekah, tidak akan berkurang harta dan ilmu yang kita berikan kepada orang lain. Jika kita memberi 1 dari 2 harta yang kita miliki (2-1) dalam matematika manusia maka harta kita akan tinggal 1 bahkan bisa habis jika kita kurangi satu lagi. Tapi tidak bagi Allah, 2-1 bisa jadi 10.

Itu yang terjadi pada ibu moderator sebuah page parenting di Facebook tadi. Walau buku doa ma’tsurat belum dia kirimkan tapi Allah SWT telah mengganti puluhan kali lipat dari uang yang ia keluarkan. Siang itu dia dipanggil bagian keuangan tempat dia bekerja. Dia di suruh menandatangani kwitansi rapelan kenaikan gaji 5 bulan yang totalnya jutaan. Tentu saja si ibu terkejut karena dia tidak pernah menyangka akan mendapatkan kenaikan gaji. Dan yang paling mengharukan setelah penyesuaian gaji walaupun paling muda tetapi sekarang gajinya paling tinggi karena pendidikannya juga paling tinggi di tempat kerjanya itu.

Luar biasa! Tidak akan miskin orang yang suka berbagi. Bahkan sebaliknya Allah akan menjadikan kita kaya. Tidak saja kaya hati, tapi juga kaya materi…..!!!


dari dakwatuna.com
Oleh: Yesi Elsandra

Jumat, 05 Agustus 2011

memori tentangmu

waktu.. ia akan tetap berjalan selama Sang Maha Pemilik Waktu belum memberikan instruksi untuk berhenti..

waktu.. jika kita mampu mengurai logika hikmah dalam setiap detik waktu yang kita lewati, sungguh kita akan menjadi orang yang mampu mempertajam mata hati..

waktu.. maka rasakanlah setiap detik yang menghampirimu.. dengan penuh kerendahan hati, kelapangan hati dan keyakinan akan ketetapan-Nya..

waktu.. aku merasakan waktu begitu cepat berlalu, kecepatannya melebihi kecepatan roll coster yang pernah kulihat di setiap wahana bermain.

waktu.. ia menyisakan berjuta-juta kenangan yang masih tersimpan di memori otak ini. luar biasa, memori otak tidak sebesar memori hp, laptop atau bahkan barang apapun made in manusia, namun ia jauh dan jauh lebih besar dari itu semua, kita tak kan bisa membayangkan bagaimana kinerja otak dalam menyimpan peristiwa apapun dalam memorinya..

dan aku.. kini memutar kembali memoriku sejak tiga tahun yang lalu.. terlihat jelas wajah-wajah mereka yang hadir dalam kehidupanku. ya, mereka yang berhasil menyentuh hatiku dalam balutan cinta karena-Nya..
dan saat mereka "pergi" satu per satu, seakan ada sesuatu berharga yang hilang. ya ada sesuatu yang hilang..

semoga Allah selalu melindungimu dimanapun kau berada, sekarang ataupun nanti.. semoga kenangan-kenangan itu tak akan pernah terhapus meski kita berada di titik koordinat yang berbeda..
semoga Allah memberikan kekuatan untuk tetap istiqomah di jalan-Nya.. amiin

@ Rumaisha studio 4
ba'da tarawih
saat teringat tentang dirimu...

Kamis, 04 Agustus 2011

genggam hati ini


bismillahirrohmaanirrohiim

di dalam hati ini, adalah sumber berbagai rasa, senang, bahagia, cinta, harap, sedih, keluh kesah, takut, kecewa, entah apa lagi masih banyak yang tidak bisa aku tuliskan.

dan kini hati sudah menemukan perjalanannya. perjalanan panjang yang sungguh membutuhkan hati yang kuat, hati yang tetap sehat, bukan hati sakit bahkan mati (na'udzubilahi min dzalik)

wahai hati, tetaplah kau bersemayam dalam jiwa yang kembali pada-Nya, menjadi kekuatan dalam menghadapi pergesekan, menjadi penetralisir rasa yang berserakan mengguncang kegelisahan jiwa.

Allahu Robbi, Kaulah pemilik jiwa-jiwa ini, Kaulah Dzat Pembolak-balik hati manusia..
ya Allah, tetapkanlah hati ini dalam din-Mu.. ya Muqollibal quluub, tsabbit qolbi 'alaa diinik..

Allah, biarkan jiwa ini hanya memohon pada-Mu, karena perjalanan ini masih begitu panjang. dan kini jiwa ini sedang belajar menata rasa, menata hati dalam setiap gejolak yang membuncah, agar tak ada noda dalam tiap episode perjalanan.

ya Allah, dekaplah jiwa ini, genggamlah hati ini..

Selasa, 02 Agustus 2011

Duh Kader-Kader Manja

Duh kader-kader manja, maunya selalu mendapat, tapi enggan memberi. Maunya diperhatikan, tapi tak mau memperhatikan. Maunya dihargai, tapi tak mau menghargai.

Duh kader-kader manja, merasa paling dibutuhkan dalam dakwah hingga tinggi hati menyerang niat nan suci. Merasa paling berkontribusi tapi lupa diri, bahwa yang diperbuatnya tak begitu berarti.

Duh kader-kader manja, masalah pribadi jadi masalah lembaga. Harusnya fokus memikirkan umat, tapi sibuk mengungkit masalah internal yang dibuat buat. Kapan kita geraknya sobat?

Duh Kader-kader manja, selalu enggan datang rapat, kalaupun datang pasti bilangnya “afwan telat”

Duh kader-kader manja, inginnya selalu instan. Ingin dapet jabatan. Ingin terlihat mapan. Kalau tidak berhasil jadinya menjauh dari perkumpulan. Barisan patah hati pun jadi bermunculan.

Duh kader-kader manja, ingin ini ingin itu tapi tak mau bergerak. Hanya bisa berteriak-teriak, duh sampe suaranya serak, tak banyak manfaat.

Duh kader-kader manja, senangnya mengkritisi tapi tak memberi solusi, panjang lebar berdiskusi tapi tak ada aksi.

Duh kader-kader manja,

ternyata usia tak selalu berbanding lurus dengan kedewasaan. Bersikap seperti anak-anak padahal beban dakwah semakin banyak. Umat ini sedang butuh kontribusimu, jangan kau tambah lagi masalah umat dengan kemanjaanmu. Ingat, Komitmen kita di jalan dakwah ini akan Allah bayar, jauh lebih mahal dari materi yang selama ini kita kejar. Jadi jangan beralasan meninggalkannya hanya karena disibukkan dengan permasalahan-permasalahan pribadi. Syurga itu amat mahal takkan dapat dicapai dengan upaya seadanya saja. Buanglah sifat manja, buktikan bahwa kita kader-kader dakwah yang siap bekerja untuk umat dan bangsa.

-dikutip dari dakwatuna.com-


baca artikel ini bener-bener terasa nampar banget. paaakkkk!! terasa banget, panas.. ya Allah, jadi berkaca pada diri sendiri.. adstaghfirullah. dakwah tidak membutuhkan kader-kader yang manja kawan!!

sahabat, lalu harus apa lagi?

sahabat,
jika memang kata sudah tak mampu menembus tembok hati yang sudah keras, lalu harus apa lagi?
sahabat,
jika senyum yang hadir justru dilempar ke ujung kekosongan ruangan hati yang tidak pernah tersentuh, lalu harus apa lagi?
sahabat,
jika kata maaf dengan ketulusan hati kini menjadi sebuah kata yang sungguh bosan untuk didengar entah mengapa, lalu harus apa lagi?
sahabat,
lalu harus apa lagi?

sahabat,
sepertinya kau begitu lelah dengan hatimu, hingga kini telah terasa kepingan-kepingannya, membuat perih.. sungguh perih..
dan kini perih tak lagi bekerjasama dengan air mata, namun bekerjasama dengan tawa. entah mengapa. tapi aku masih bisa melihat kepingan itu, dan akupun perih..

sahabat,
apa yang terjadi?
sempat ku ingin menerka, dari kata-kata "berapi" yang kau tuliskan. jika kau tahu, saat aku membacanya aku tak tahu merasakan apa, seakan hati ini tertusuk oleh jarum kecil yang panas. butir-butir hangatpun menetes.
dan lagi, aku mencoba menerka, tentang sebuah kesendirian. tentang sesuatu yang dianggap suatu "tuntutan". mungkinkah? ya Allah.. hanya Allah yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada hamba-Nya..

sahabat,
lalu kenapa aku?
kenapa kau lemparkan "api" itu padaku?
sangat panas, begitu terasa..

sahabat,
tidakkah kau ingat tentang kita?
tentang ukhuwah yang telah terjalin sejak hampir dua tahun yang lalu. kau begitu bersemangat dalam "lingkaran" waktu itu. kau yang begitu bersemangat dalam menggali ilmu. kau yang mempercayaiku untuk mendengar keluh kesahmu. kau yang selalu kuat meski sebenarnya kau tak sekuat itu. kau sungguh luar biasa. dan kita, bukankah kita pernah menangis bersama???

sahabat,
tak ada seorangpun yang menginginkan yang terburuk untuk sahabatnya. pastilah menginginkan yang terbaik. dan aku mendoakanmu semoga Allah senantiasa memberikanmu yang terbaik, jalan yang terbaik.
katakanlah, jika kau ingin meluapkan semuanya..
menangislah, jika itu membuatmu lega..

aku, dan mereka, kita semua ada disini untukmu.. janganlah merasa kau sendiri.. sesendiri bagaimanapun yang kau rasakan, masih ada Allah yang selalu menemani-Mu..
aku kirimkan maaf yang tak terhingga dari seluruh rongga hatiku. uhibbuki fillah..

semoga Allah menyampaikan isi hatiku yang belum sempat terucap padamu..


@ tempat kelahiran
Ramadhan ke-2..