Selasa, 07 Juni 2011

Al-Khusyu' 'inda tilawatil Qur'an

Qara’a (قرأ) memiliki erti mengumpulkan dan menghimpun. Qira’ah (قراءة) bererti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata dalam satu ungkapan kata yang indah. Al-Quran asalnya sama dengan qira’ah, iaitu akar kata (masdar) daripada qara’a, qira’atan wa qur’anan. Allah menerangkan :

“Sesungguhnya Kamilah yang berkuasa mengumpulkan al-Quran itu (dalam dadamu), dan menetapkan bacaannya (pada lidahmu); Oleh itu apabila Kami telah menyempurnakan bacaannya (kepadamu, dengan perantaraan Jibril), maka bacalah menurut bacaannya itu.” (Al-Qiyamah : 17-18)

Al-Qur'an adalah ruh manusia dalam beraktivitas. Ruh inilah yang menjadi energi dalam setiap aktivitas yang manusia lakukan. maka semakin banyak aktivitas maka harus semakin banyak pula ber-tilawah (membaca Al-Qur'an).

ada dua hal yang akan mampu menjadi syafaat bagi manusia kelak di yaumil qiyamah, yakni tilawah dan qiyamullail. subhanallah, janji Allah begitu indah bagi mereka yang mampu konsisten dengan tilawahnya.

Kunci agar senantiasa khusyu' dalam tilawah adalah cinta pada Al-Qur'an. karena tidak mungkin orang yang cinta Al-Qur'an akan membacanya dengan khusyu', yang ada malah terburu-buru membacanya. maka dari itu sebagai umat Islam yang Al-Qur'an sebagai kitab sucu nya, adalah sebuah kewajiban bagai kita untuk mencintainya. proud to Al-Qur'an :)

dalam surah Muhammad ayat 24: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ataukah hati mereka terkunci?". begitulah Allah menerangkan dalam firmanNya agar manusia senantiasa memperhatikan Al-Qur'an, karena jika tidak berarti hati mereka telah terkunci. memperhatikan dalam arti mentadabburinya, tidak hanya membaca namun menghayati serta mengamalkannya. Hasan AL-Bashri mengatakan bahwa tidak dikatakan seseorang itu mentadabburi Al-Qur'an kecuali ia mengamalkannya.
"orang yang berilmu adalah orang yang mampu mengamalkan ilmunya"

Agar menghadirkan khusyu' dalam tilawah:
1. Benar dalam membaca (bacaannya benar)
2. Memahami ayat-ayat yang dibaca
3. Mengulang-ulang ayat yang dibaca
4. Tartil (tidak terburu-buru)
5. Suara keras (jahr), namun tidak mengganggu orang
6. Menelaah Al-Qur'an sebaik-baiknya.

semoga kita mampu menjadi orang yang khusyu' dalam tilawah dan mampu mengamalkan tiap ayat dalam Al-Qur'an. karena tilawah adalah ruh bagi manusia. jika tilawah kita tidak benar dan tidak khusyu' maka bisa disebut ruh kita sedang sakit atau bahkan ruh kita tidak ada, na-udzubillahi min dzalik.
keep Al-Qur'an in your heart everyday :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar